Anda pasti tahu apa rasa dan warna dari kopi, bukan?. Sebelum kita mengolahnya menjadi secangkir minuman, kopi itu akan terasa pahit sekali, dan setelah diberi air akan tetap juga terasa pahit dan tetap berwarna hitam, makanya kita akan menambahkan gula atau susu untuk membuat kopi itu terasa manis dan enak di lidah saat kita meminumnya.
Demikian pula dengan dosa-dosa yang telah kita perbuat, dosa membunuh, dosa mencuri, dosa karena hidup dalam kebohongan yang sering dilakukakan setiap saat, dosa percabulan karena hidup dalam free sex dan perzinahan, dosa karena hidup sebagai seorang pelacur, dosa karena hidup dan melakukan hubungan homoseksual/lesbian, dosa karena mengeluarkan kata-kata yang kasar, kata-kata makian, kata-kata yang sering menyebut nama TUHAN dengan sembarangan atau sering menghujat TUHAN seakan-akan nama TUHAN hanya dipakai untuk mengutuk orang lain dan dipakai saat kita sedang marah tak terkendali, dosa yang terjadi karena kita terlalu menginginkan barang orang lain dan harta yang seharusnya bukan menjadi hak/milik kita, dosa karena dendam dan kebencian dalam hati kita, karena kita tidak mampu untuk menghilangkan rasa itu dari dalam diri kita, dosa karena setiap saat kita tidak menghormati dan menghargai orang tua kita, dimana setiap hari kita bertengkar dengan orang tua, kita memaki dan menghujat orang tua, kita merendahkan orang tua, kita menghina orang tua, kita mempermalukan orang tua di muka orang banyak, tidak pernah mematuhi dan mendengar nasehat orang tua, karena kita sudah merasa diri kita yang paling hebat, paling pintar, dan paling kaya daripada orang tua kita, dosa penghianatan karena kita selalu ingin menang sendiri, ingin cepat kaya, ingin memiliki sesuatu yang seharusnya bukan menjadi hak kita, tapi kita mampu berkhianat, kita mampu menjilat atasan hanya untuk kedudukan dan menghianati serta menjatuhkan rekan kerja kita, hanya untuk satu tujuan yaitu agar kita cepat kaya, punya uang banyak, dan merasa terpandang di hadapan atasan kita dan orang-orang yang ada disekitar kita, begitu banyak dosa yang terjadi.
Terkadang kita tertawa terbahak-bahak saat seorang teman menceritakan dosa-dosa/keburukan temannya yang lain, dimana kita ikut tertawa, menghina, dan merendahkan mereka.
Dan terkadang pula kita tertawa dan merasa sangat puas, saat kita berhasil mengambil keperawanan seorang gadis, saat kita berhasil meniduri perempuan lain yang bukan istri kita dengan iming-iming pacaran dan merasa nyaman dengannya, kita selalu merasa senang dan berhasil, serta melangkah dengan tersenyum karena puas menidurinya.
Tapi apa bedanya kita dengan mereka yang telah berbuat dosa? Apakah kita lebih bersih dari mereka?
Jika kita bisa menenangkan pikiran kita sejenak dan merenung apa saja yang telah kita perbuat, kita akan bisa melihat begitu banyak dosa yang telah kita perbuat, karena hati itu adalah cermin. Dan cermin tidak akan pernah menampakkan sesuatu yang palsu, cermin selalu menampakkan apa yang jelas terpampang dihadapannya.
Dan jika kita bercermin pada hati kita, kita bisa melihat bahwa dosa-dosa yang selama ini kita perbuat begitu pahit. Tapi kenapa kita terus saja melakukannya tanpa henti? Apakah karena dosa itu terlalu pahit tapi sekaligus manis?
Kita selalu berkata bahwa kita ingin bertobat, kita ingin berubah, tapi kenapa selalu saja kita melakukan dosa yang sama dan selalu saja berulang?
Terkadang kita berusaha untuk berDOA, sembahyang, dan pergi ke tempat-tempat ibadah, hanya untuk berusaha menutupi dosa-dosa kita, sehingga walaupun kita sering berbuat dosa, kita agak merasa "sedikit" tenang dan "sedikit" terhibur. Tapi apakah itu jalan keluarnya? Terkadang kita sujud dan tersungkur berDOA dihadapan TUHAN dengan air mata yang berlinang hanya untuk mengakui dosa-dosa kita, tapi esok harinya kita tetap berjalan dalam rel dosa yang sama. Jadi apalah arti DOA dan pengakuan dosa mu?
"Hidup seperti roda", itu benar!, kadang diatas dan kadang dibawah. Dosa pun demikian, "Dosa seperti roda" sering kali kita berDOA dan memohon ampunan-NYA tapi sering kali pula kita berbuat dosa. Itulah manusia.
Tapi satu hal yang TUHAN ajarkan bagi kita, kita memang hidup dalam kedagingan, dan kita tidak pernah luput dari dosa, tapi kita diajarkan untuk hidup berjaga-jaga, karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, karena itu kita selalu diingatkan untuk selalu berDOA setiap saat, baik pagi, petang, maupun di malam hari, karena dengan demikian kita bisa menghindari dosa dan kita akan selalu berjalan pada rel kebenaran karena hati kita selalu dipimpin oleh ROH Yang Maha Kudus.
Walaupun kita sudah, pernah, dan sering, serta berulang kali berbuat dosa, ingatlah bahwa TUHAN itu tidak pernah tidur, DIA selalu ingin mendengar semua pengakuan mu, DIA ingin dan selalu ingin merubah hidup mu, hanya dengan satu cara yaitu berserahlah kepadaNYA, dan biarkan TUHAN yang mengatur dan membentuk hidup mu.
Tidak ada kata terlambat untuk bertobat. Karena dosa yang sangat pahit dan hitam seperti kopi, akan selalu dan terus terisi oleh ROH Yang Maha Kudus yang berwarna putih dan penuh kemuliaan, yang lambat laun dan pasti akan menghapus warna hitam dan rasa pahit yang sering kita rasakan karena dosa.
Mungkin dosa yang pahit dan hitam itu tidak bisa kembali putih seperti kapas dan tidak bisa sebening air lagi, tapi dia akan berubah warnanya menjadi agak bersih dan agak bening karena selalu diisi dengan FIRMAN dan DOA, karena manusia tidak bisa sempurna, bersih, dan suci seperti TUHAN, tapi oleh Kasih-NYA maka kita bisa dan akan selalu diubahkan.
Akhir kata, "Jangan pernah takut untuk kembali ke jalan yang benar, dan bertobat, karena TUHAN selalu rindu akan umat-NYA".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar